Ganda kedua Alvent Yulianto/Hendra Aprida Gunawan memastikan, tim Piala Thomas mengungguli India 3-1 setelah mengalahkan lawan mereka, Rupesh Kumar/Diju Valiyaveetil, 14-21, 21-13, 21-11.
Alvent/Hendra yang kini sudah tak lagi menghuni pelatnas Cipayung sempat tampil mengkhawatirkan pada game pertama. Mereka selalu dalam tekanan dan kalah 14-21.
Pasangan Indonesia ini sering terjebak melakukan unforced error karena pukulan-pukulan mereka banyak yang menyangkut di net. Kesalahan ini bisa mereka atasi pada game kedua dan ketiga. Mereka banyak melakukan pukulan silang ataupun mengangkat bola lambung.
Taktik ini terbukti membingungkan ganda India. Kumar dan Diju pun kemudian kehabisan stamina dan banyak melakukan kesalahan. Pukulan-pukulan Diju yang biasanya akurat banyak yang jatuh di luar lapangan. Alvent/Hendra akhirnya menang 14-21, 21-13, 21- 11 dalam 40 menit.
Dengan keunggulan 3-1, Indonesia memastikan diri menjadi juara grup D. Partai terakhir antara Simon Santoso dan Anup Sridhar sudah tidak berpengaruh.
contoh proposisi sifat kategorial: -Pasangan Indonesia ini sering terjebak melakukan unforced error
contoh proposisi kondisional: -Mereka banyak melakukan pukulan silang ataupun mengangkat bola lambung.
hanya ada 2 kalimat proposisi dalam artikel ini
Senin, 10 Mei 2010
Jumat, 07 Mei 2010
tips pdkt
Mendekati atau berkenalan dengan orang baru bisa menjadi hal yang menyebalkan untuk sebagai orang. Takut akan penolakan atau tatapan tak menyenangkan dan banyak hal lain yang bisa menyebabkan ketakutan untuk memulai PDKT tersebut. Untuk sebagian orang, yang lancar-lancar saja melakukannya, memiliki dua hal yang memudahkan mereka, yaitu pengalaman untuk melakukannya berkali-kali dan taktik tertentu (yang kadang tak disadari). Mereka mempelajari hal-hal apa yang diperlukan untuk bisa diterima oleh orang yang sedang mereka dekati, dan hal ini bisa dipelajari oleh siapa pun. Berikut adalah empat langkah untuk mendekati seseorang agar mendapatkan respons positif dari mereka, tak perlu karena untuk mendekati lawan jenis, tetapi juga untuk mendekati siapa pun yang Anda butuhkan kerja samanya.
Langkah 1: Tenangkan bahasa tubuh Anda
Seperti diketahui, bahasa tubuh adalah hal yang amat berharga, namun jarang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Amat krusial untuk mengetahui bahasa tubuh apa yang sering kali tercipta oleh tubuh kita sehari-hari. Pastikan Anda tidak mengomunikasikan kegugupan atau sifat bertahan yang bisa Anda rasakan saat berkenalan dengan orang lain. Sikap tubuh yang bisa menyampaikan pesan bahwa Anda berada dalam sikap defensif, antara lain, dagu ditekan ke dalam, lengan tegang di sisi tubuh, mengepalkan tangan, menyilangkan tangan di depan dada, atau kepala menyerong dengan dagu diangkat. Sikap tubuh semacam ini bisa mengisyaratkan bahwa Anda adalah tipe orang yang arogan. Cobalah untuk melihat diri Anda di cermin, latihlah untuk dagu agar berada dalam level datar dan lurus, kurangi dampak visual dari lengan dan tangan Anda. Buat tangan Anda cukup santai dan tidak sibuk karena aktivitas lain, setidaknya agar tangan Anda bisa menunjuk ke suatu titik jika diperlukan.
Langkah 2: Pertahankan kontak mata
Indikasi pertama yang bisa Anda berikan pada seseorang untuk memberitahu niat baik Anda bisa dimulai dengan tatapan. Kita tak perlu menekankan pentingnya kontak mata dalam komunikasi nonverbal, namun perlu diingat bahwa kesan pertama dimulai dari kontak mata. Dari titik tersebut, Anda memiliki 1-2 detik untuk mengekspresikan niat baik Anda dalam bahasa tubuh dan pandangan mata. Jadi, pastikan untuk selalu siap ketika pandangan matanya bertemu dengan pandangan mata Anda.
Langkah 3: Senyum
Tak perlu diragukan lagi, senyuman adalah langkah esensial untuk mendekati seseorang. Bukan senyum yang terlalu lebar atau yang tengil, namun yang bersahabat dan kalem. Senyuman adalah satu elemen dalam buku berjudul How to Win Friends and Influence People karangan Dale Carnegie. Perlu diketahui, mata Anda pun bisa mengisyaratkan jika Anda memberi senyuman palsu, pastikan Anda memberikan senyuman tulus.
Langkah 4: Membuka dengan ucapan salam
Ketika kita mendekati teman, mengirimkan e-mail atau SMS, amat jarang kita untuk membukanya dengan ucapan salam. Seiring waktu, semakin kita mengenal orang tersebut, ucapan salam pembuka amat jarang dilakukan. Namun, kita tak bisa dengan serta-merta membuka perbincangan langsung dengan orang yang belum kita kenal dekat dengan langsung begitu saja.
Ucapan salam pembuka saat berkenalan adalah sopan santun dasar yang penting dilakukan. Bukalah percakapan dengan orang yang belum Anda kenal dengan kata-kata seperti "Hai" atau "Selamat pagi", atau "Permisi, numpang tanya...." Dengan begini, Anda tidak dengan tiba-tiba "menerobos" batas pribadi seseorang.
sumber: kompas.com
Langkah 1: Tenangkan bahasa tubuh Anda
Seperti diketahui, bahasa tubuh adalah hal yang amat berharga, namun jarang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Amat krusial untuk mengetahui bahasa tubuh apa yang sering kali tercipta oleh tubuh kita sehari-hari. Pastikan Anda tidak mengomunikasikan kegugupan atau sifat bertahan yang bisa Anda rasakan saat berkenalan dengan orang lain. Sikap tubuh yang bisa menyampaikan pesan bahwa Anda berada dalam sikap defensif, antara lain, dagu ditekan ke dalam, lengan tegang di sisi tubuh, mengepalkan tangan, menyilangkan tangan di depan dada, atau kepala menyerong dengan dagu diangkat. Sikap tubuh semacam ini bisa mengisyaratkan bahwa Anda adalah tipe orang yang arogan. Cobalah untuk melihat diri Anda di cermin, latihlah untuk dagu agar berada dalam level datar dan lurus, kurangi dampak visual dari lengan dan tangan Anda. Buat tangan Anda cukup santai dan tidak sibuk karena aktivitas lain, setidaknya agar tangan Anda bisa menunjuk ke suatu titik jika diperlukan.
Langkah 2: Pertahankan kontak mata
Indikasi pertama yang bisa Anda berikan pada seseorang untuk memberitahu niat baik Anda bisa dimulai dengan tatapan. Kita tak perlu menekankan pentingnya kontak mata dalam komunikasi nonverbal, namun perlu diingat bahwa kesan pertama dimulai dari kontak mata. Dari titik tersebut, Anda memiliki 1-2 detik untuk mengekspresikan niat baik Anda dalam bahasa tubuh dan pandangan mata. Jadi, pastikan untuk selalu siap ketika pandangan matanya bertemu dengan pandangan mata Anda.
Langkah 3: Senyum
Tak perlu diragukan lagi, senyuman adalah langkah esensial untuk mendekati seseorang. Bukan senyum yang terlalu lebar atau yang tengil, namun yang bersahabat dan kalem. Senyuman adalah satu elemen dalam buku berjudul How to Win Friends and Influence People karangan Dale Carnegie. Perlu diketahui, mata Anda pun bisa mengisyaratkan jika Anda memberi senyuman palsu, pastikan Anda memberikan senyuman tulus.
Langkah 4: Membuka dengan ucapan salam
Ketika kita mendekati teman, mengirimkan e-mail atau SMS, amat jarang kita untuk membukanya dengan ucapan salam. Seiring waktu, semakin kita mengenal orang tersebut, ucapan salam pembuka amat jarang dilakukan. Namun, kita tak bisa dengan serta-merta membuka perbincangan langsung dengan orang yang belum kita kenal dekat dengan langsung begitu saja.
Ucapan salam pembuka saat berkenalan adalah sopan santun dasar yang penting dilakukan. Bukalah percakapan dengan orang yang belum Anda kenal dengan kata-kata seperti "Hai" atau "Selamat pagi", atau "Permisi, numpang tanya...." Dengan begini, Anda tidak dengan tiba-tiba "menerobos" batas pribadi seseorang.
sumber: kompas.com
Kapulaga, dapat berfungsi sebagai ekspetoran
Sifat dan aromanya khas. Karenanya kapulaga sering dimanfaatkan sebagai penyedap masakan. Tak jarang, tanaman semak ini digunakan untuk ramuan pereda gangguan tenggorokan. Kandungan minyak atsirinya bermanfaat sebagai pengencer dahak atau ekspektoran.
Di kalangan penggemar herbal, kapulaga terkenal sebagai ekspektoran. Beberapa penelitian mengungkapkan khasiat ekspektoran itu ternyata berasal dari kandungan minyak atsiri sineol, si karminatif yang juga bekerja pada obat masuk angin. Sineol yang serupa tetapi tak sama dengan eukaliptol kayu putih ini lebih pedas, tetapi sejuk saat ditelan. Biasa dipakai untuk membuat peppermint palsu.
Diungkapkan Susanto, pengembang tanaman kapulaga di Cinere, selain dibuat ramuan pengencer dahak, serutan batang kapulaga yang telah dikeringkan dapat dimanfaatkan sebagai minuman. Minuman kapulaga ini dapat ditemui di sebuah restoran Arab di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Dalam budaya masyarakat Badui, minuman kapulaga dimanfaatkan untuk penghangat sekaligus pendongkrak daya tahan tubuh.
Obat Luar dan Dalam
Selama ini kapulaga secara massal digunakan sebagai campuran jamu. Di beberapa daerah, kapulaga dikenal dengan nama kapol-kapulaga lokal, palago, karkolaka.
Secara fisik kapulaga tergolong dalam herba yang dapat mencapai ketinggian 2-3 meter dan tumbuh di hutan lebat. Kapulaga hidup subur di ketinggian 200-1.000 meter di atas permukaan laut. Awalnya memang hidup liar sebagai tanaman semak, tetapi kini kapulaga dibudidayakan sebagai tanaman rempah.
Selain batangnya, biji kapulaga yang diambil dari tumbuhan sebelum buah masak benar sering dimanfaatkan sebagai bahan baku ramuan. Biji kapulaga yang telah kering sering disebut semen cardamomi. Bagian lain yang digunakan untuk ramuan adalah akar dan buah.
Kandungan kimia dalam kapulaga di antaranya minyak atsiri, sineol, terpineol, borneol, protein gula, dan sedikit lemak. Dari kandungan tersebut kapulaga memiliki khasiat ekspektoran, peluruh kentut (antimasuk angin), dan antibatuk.
Ada dua cara untuk memperoleh khasiat kapulaga. Untuk pengobatan luar, dengan merebus atau menghaluskan semua bagian tumbuhan ini, lalu airnya atau adonan halusnya dibalurkan ke bagian yang sakit. Untuk pengobatan dalam, biji kapulaga ditumbuk lalu direbus dan air saringannya diminum.
Dijelaskan Susanto, untuk pengobatan luar kapulaga bisa dijadikan bahan baku cairan untuk mengatasi bau mulut (air rebusan campuran bunga kapulaga dan bahan lain untuk berkumur), dan batuk rejan (adonan halus campuran bahan dioleskan pada dada dan leher).
Sebaliknya, untuk pengobatan dalam, kapulaga dapat mengatasi gangguan tenggorokan, kembung, kejang perut, sakit perut, masuk angin, bau mulut (air rebusan bahan-bahan diminum), muntah, radang lambung (maag), dan demam.
Pengharum Mulut
Sebagai anggota suku jahe-jahean, tanaman bernama Latin Elettaria cardamomum ini semula ditemukan tumbuh alamiah di Pegunungan Malabar, di Pantai Barat India. Karena laku di pasar dunia, ia pun dikembangkan di Sri Lanka, Thailand, dan Guatemala.
Di Indonesia tanaman ini dikembangkan sejak lama, terutama di daerah Jawa dan Sumatera. Biji kapulaga lokal dipercaya mengandung minyak atsiri, bahkan lebih harum, sehingga dulu sering dijadikan mut-mutan untuk pengharum mulut. Sayangnya, sejak dunia kebanjiran beragam permen penghilang bau mulut, kapulaga lokal tidak dipakai lagi karena dianggap kurang praktis.
Ada dua jenis kapulaga, yakni kapulaga India dan kapulaga lokal yang disebut kapol. Dalam buku resmi jahe-jahean, kapol masih tetap ditulis resmi kapulaga (kadang diberi embel-embel "lokal"). Sementara kapulaga keturunan India ditulis kapulaga sabrang.
Sebelum digunakan, buah kapulaga sengaja tidak dikupas. Jika hendak dipakai, buah sebanyak satu sendok makan ditumbuk ringan dalam lumpang porselen kecil, agar terlepas dari kulit buahnya. Biji pecah kulit ini kemudian diayak untuk dibuang kulitnya. Bijinya ditumbuk lebih lanjut sampai halus atau setengah kasar sesuai keperluan. Inilah yang dibubuhkan pada masakan atau dibuat ramuan. Menumbuknya sebaiknya sebagian-sebagian, beberapa saat sebelum dipakai, sehingga kesegarannya masih terasa benar.
Susanto menyarankan, kapulaga harus disimpan berupa buah yang masih ada kulitnya yang utuh. Kulit ini dapat melindungi biji terhadap udara kering dan panas, sekaligus menjaga bau sedapnya tidak cepat hilang. Bila ingin memanfaatkan batangnya, sebaiknya pilih yang masih muda dan segar.
Menurut sejarahnya, kapulaga lebih dikenal sebagai penyedap masakan. Kandungan minyak atsirinya juga yang membuat baunya jadi sedap saat dicampur ke masakan. Sampai sekarang, tumbukan bijinya dipakai untuk menyedapkan masakan kari India, nasi goreng versi Belanda, dan martabak telur asal Malabar.
Di Indonesia, selain untuk beragam ramuan, kapulaga sering digunakan untuk campuran sup buntut dan daging olahan.
sumber: kompas.com
Di kalangan penggemar herbal, kapulaga terkenal sebagai ekspektoran. Beberapa penelitian mengungkapkan khasiat ekspektoran itu ternyata berasal dari kandungan minyak atsiri sineol, si karminatif yang juga bekerja pada obat masuk angin. Sineol yang serupa tetapi tak sama dengan eukaliptol kayu putih ini lebih pedas, tetapi sejuk saat ditelan. Biasa dipakai untuk membuat peppermint palsu.
Diungkapkan Susanto, pengembang tanaman kapulaga di Cinere, selain dibuat ramuan pengencer dahak, serutan batang kapulaga yang telah dikeringkan dapat dimanfaatkan sebagai minuman. Minuman kapulaga ini dapat ditemui di sebuah restoran Arab di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Dalam budaya masyarakat Badui, minuman kapulaga dimanfaatkan untuk penghangat sekaligus pendongkrak daya tahan tubuh.
Obat Luar dan Dalam
Selama ini kapulaga secara massal digunakan sebagai campuran jamu. Di beberapa daerah, kapulaga dikenal dengan nama kapol-kapulaga lokal, palago, karkolaka.
Secara fisik kapulaga tergolong dalam herba yang dapat mencapai ketinggian 2-3 meter dan tumbuh di hutan lebat. Kapulaga hidup subur di ketinggian 200-1.000 meter di atas permukaan laut. Awalnya memang hidup liar sebagai tanaman semak, tetapi kini kapulaga dibudidayakan sebagai tanaman rempah.
Selain batangnya, biji kapulaga yang diambil dari tumbuhan sebelum buah masak benar sering dimanfaatkan sebagai bahan baku ramuan. Biji kapulaga yang telah kering sering disebut semen cardamomi. Bagian lain yang digunakan untuk ramuan adalah akar dan buah.
Kandungan kimia dalam kapulaga di antaranya minyak atsiri, sineol, terpineol, borneol, protein gula, dan sedikit lemak. Dari kandungan tersebut kapulaga memiliki khasiat ekspektoran, peluruh kentut (antimasuk angin), dan antibatuk.
Ada dua cara untuk memperoleh khasiat kapulaga. Untuk pengobatan luar, dengan merebus atau menghaluskan semua bagian tumbuhan ini, lalu airnya atau adonan halusnya dibalurkan ke bagian yang sakit. Untuk pengobatan dalam, biji kapulaga ditumbuk lalu direbus dan air saringannya diminum.
Dijelaskan Susanto, untuk pengobatan luar kapulaga bisa dijadikan bahan baku cairan untuk mengatasi bau mulut (air rebusan campuran bunga kapulaga dan bahan lain untuk berkumur), dan batuk rejan (adonan halus campuran bahan dioleskan pada dada dan leher).
Sebaliknya, untuk pengobatan dalam, kapulaga dapat mengatasi gangguan tenggorokan, kembung, kejang perut, sakit perut, masuk angin, bau mulut (air rebusan bahan-bahan diminum), muntah, radang lambung (maag), dan demam.
Pengharum Mulut
Sebagai anggota suku jahe-jahean, tanaman bernama Latin Elettaria cardamomum ini semula ditemukan tumbuh alamiah di Pegunungan Malabar, di Pantai Barat India. Karena laku di pasar dunia, ia pun dikembangkan di Sri Lanka, Thailand, dan Guatemala.
Di Indonesia tanaman ini dikembangkan sejak lama, terutama di daerah Jawa dan Sumatera. Biji kapulaga lokal dipercaya mengandung minyak atsiri, bahkan lebih harum, sehingga dulu sering dijadikan mut-mutan untuk pengharum mulut. Sayangnya, sejak dunia kebanjiran beragam permen penghilang bau mulut, kapulaga lokal tidak dipakai lagi karena dianggap kurang praktis.
Ada dua jenis kapulaga, yakni kapulaga India dan kapulaga lokal yang disebut kapol. Dalam buku resmi jahe-jahean, kapol masih tetap ditulis resmi kapulaga (kadang diberi embel-embel "lokal"). Sementara kapulaga keturunan India ditulis kapulaga sabrang.
Sebelum digunakan, buah kapulaga sengaja tidak dikupas. Jika hendak dipakai, buah sebanyak satu sendok makan ditumbuk ringan dalam lumpang porselen kecil, agar terlepas dari kulit buahnya. Biji pecah kulit ini kemudian diayak untuk dibuang kulitnya. Bijinya ditumbuk lebih lanjut sampai halus atau setengah kasar sesuai keperluan. Inilah yang dibubuhkan pada masakan atau dibuat ramuan. Menumbuknya sebaiknya sebagian-sebagian, beberapa saat sebelum dipakai, sehingga kesegarannya masih terasa benar.
Susanto menyarankan, kapulaga harus disimpan berupa buah yang masih ada kulitnya yang utuh. Kulit ini dapat melindungi biji terhadap udara kering dan panas, sekaligus menjaga bau sedapnya tidak cepat hilang. Bila ingin memanfaatkan batangnya, sebaiknya pilih yang masih muda dan segar.
Menurut sejarahnya, kapulaga lebih dikenal sebagai penyedap masakan. Kandungan minyak atsirinya juga yang membuat baunya jadi sedap saat dicampur ke masakan. Sampai sekarang, tumbukan bijinya dipakai untuk menyedapkan masakan kari India, nasi goreng versi Belanda, dan martabak telur asal Malabar.
Di Indonesia, selain untuk beragam ramuan, kapulaga sering digunakan untuk campuran sup buntut dan daging olahan.
sumber: kompas.com
Multitasking tidak selamanya baik
Perempuan selalu disebut lebih hebat daripada pria, antara lain, karena memiliki kemampuan multitasking. Di rumah, misalnya, Anda bisa mencuci pakaian sambil memasak dan menonton televisi. Atau mengerjakan laporan, mengasuh anak, sambil sesekali menghubungi kolega Anda.
Namun, multitasking ternyata tidak selamanya baik. Tak usahlah kita berbicara mengenai mengemudi sambil menelepon atau mengirim SMS. Multitasking dalam taraf yang ringan pun, seperti menelepon teman sambil mengirim e-mail ke klien, ternyata tidak seefisien seperti yang kita yakini.
Bagaimanapun juga, otak kita memiliki batasan-batasan kognitif, demikian menurut sebuah studi yang diterbitkan di jurnal sains NeuroImage. Kita boleh saja berpikir bahwa kita mampu melakukan dua hal dalam waktu bersamaan, namun otak kita ternyata berusaha keras memahami dua aktivitas tersebut.
Kita juga menjadi kurang efisien setelah kita menutup e-mail sekaligus mematikan ponsel. Dalam eksperimen yang diadakan Stanford University, sekelompok mahasiswa diminta untuk menghabiskan 30 menit secara simultan untuk mengompilasi playlist musik, chatting, dan menulis sebuah tulisan pendek. Kelompok kedua berfokus pada masing-masing aktivitas tersebut, masing-masing selama 10 menit. Setelah itu, mereka diberi tes memori. Dari eksperimen ini terbukti, singletasker secara signifikan bekerja lebih baik daripada para multitasker.
"Sejumlah bukti yang hebat menunjukkan bahwa otak bekerja lebih baik ketika melakukan tugas dalam sekuens daripada mengerjakan seluruhnya bersamaan," kata Clifford Nass, PhD, profesor bidang komunikasi di Stanford University.
Menurutnya, konsentrasi Anda akan terpecah setiap kali Anda mengubah aktivitas. Timnya belum tahu apa pengaruh jangka panjang dari tindakan multitasking yang kronis, namun bahwa multitasking memberi pengaruh buruk pada kita, tak perlu dipertanyakan lagi.
Sementara itu, Amanda A McGowan, pakar akupunktur dan praktisi medis China yang berspesialisasi di bidang kelainan yang berhubungan dengan stres, sepakat dengan hasil penelitian ini. Banyak dari pasiennya yang mengeluhkan kelelahan sebenarnya menderita pengaruh dari distraksi mental dan overextension.
"Multitasking kan sudah lama diperkirakan memperlambat dan mencederai pikiran," ungkapnya. "Mereka yang mempraktikkan pengobatan China juga yakin bahwa multitasking bisa mencederai tubuh."
Meskipun demikian, masih mungkin untuk memperbaiki kemampuan Anda untuk berkonsentrasi. Ada beberapa cara untuk melakukannya, antara lain, dengan berlatih yoga, akupunktur, atau berkonsultasi pada pakar manajemen.
sumber: kompas.com
Namun, multitasking ternyata tidak selamanya baik. Tak usahlah kita berbicara mengenai mengemudi sambil menelepon atau mengirim SMS. Multitasking dalam taraf yang ringan pun, seperti menelepon teman sambil mengirim e-mail ke klien, ternyata tidak seefisien seperti yang kita yakini.
Bagaimanapun juga, otak kita memiliki batasan-batasan kognitif, demikian menurut sebuah studi yang diterbitkan di jurnal sains NeuroImage. Kita boleh saja berpikir bahwa kita mampu melakukan dua hal dalam waktu bersamaan, namun otak kita ternyata berusaha keras memahami dua aktivitas tersebut.
Kita juga menjadi kurang efisien setelah kita menutup e-mail sekaligus mematikan ponsel. Dalam eksperimen yang diadakan Stanford University, sekelompok mahasiswa diminta untuk menghabiskan 30 menit secara simultan untuk mengompilasi playlist musik, chatting, dan menulis sebuah tulisan pendek. Kelompok kedua berfokus pada masing-masing aktivitas tersebut, masing-masing selama 10 menit. Setelah itu, mereka diberi tes memori. Dari eksperimen ini terbukti, singletasker secara signifikan bekerja lebih baik daripada para multitasker.
"Sejumlah bukti yang hebat menunjukkan bahwa otak bekerja lebih baik ketika melakukan tugas dalam sekuens daripada mengerjakan seluruhnya bersamaan," kata Clifford Nass, PhD, profesor bidang komunikasi di Stanford University.
Menurutnya, konsentrasi Anda akan terpecah setiap kali Anda mengubah aktivitas. Timnya belum tahu apa pengaruh jangka panjang dari tindakan multitasking yang kronis, namun bahwa multitasking memberi pengaruh buruk pada kita, tak perlu dipertanyakan lagi.
Sementara itu, Amanda A McGowan, pakar akupunktur dan praktisi medis China yang berspesialisasi di bidang kelainan yang berhubungan dengan stres, sepakat dengan hasil penelitian ini. Banyak dari pasiennya yang mengeluhkan kelelahan sebenarnya menderita pengaruh dari distraksi mental dan overextension.
"Multitasking kan sudah lama diperkirakan memperlambat dan mencederai pikiran," ungkapnya. "Mereka yang mempraktikkan pengobatan China juga yakin bahwa multitasking bisa mencederai tubuh."
Meskipun demikian, masih mungkin untuk memperbaiki kemampuan Anda untuk berkonsentrasi. Ada beberapa cara untuk melakukannya, antara lain, dengan berlatih yoga, akupunktur, atau berkonsultasi pada pakar manajemen.
sumber: kompas.com
softskill dan perilaku korupsi
jika kita bicara mengenai softskill dan perilaku korupsi tentu akan sangat erat kaitannya,.
bila sesorang memiliki softskill yang baik maka tidaklah mungkin bila dia melakukan korupsi, korupsi hanya dapat dilakukan oleh orang yang tidak memiliki softskill yang baik, sebagai contoh softskill ialah jujur, bila kita jujur maka tidak mungkin kita melakukan perbuatan kotor tersebut, maka mulai dari itu mari kita membangun softskill kita sebaik mungkin sehingga terhindar dari perbuatan kotor seperti korupsi tersebut
bila sesorang memiliki softskill yang baik maka tidaklah mungkin bila dia melakukan korupsi, korupsi hanya dapat dilakukan oleh orang yang tidak memiliki softskill yang baik, sebagai contoh softskill ialah jujur, bila kita jujur maka tidak mungkin kita melakukan perbuatan kotor tersebut, maka mulai dari itu mari kita membangun softskill kita sebaik mungkin sehingga terhindar dari perbuatan kotor seperti korupsi tersebut
Proposisi
Macam-macam proposisi menurut jenisnya:
1. Bentuk, dari aspek bentuk proposisi dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
- Tunggal: Proposisi yang memiliki 1 subyek dan 1 predikat
contoh: Kakak menari, Ayah memancing
- Majemuk: proposisi yang memiliki 1 subjek dan lebih dari 2 predikat
contoh: Kakak belajar menari dan menyanyi, Ibu memasak dan mencuci pakaian
2. Sifat, dari aspek sifat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:
- Kategorial: Proposisi dimana hub antara subjek dan predikat tidak memerlukan syarat apapun
contoh: semua ruangan disini berwarna putih, semua kursi disini berwarna coklat
- Kondisional: Proposisi dimana hubungan antara subjek dan predikat memerlukan syarat tertentu, dari aspek kondisional ini pun dibagi menjadi 2 bagian yaitu
* Kondisional hipotesis
contoh: jika saya lulus, orangtua saya senang; jika tidak diberi permen, adik menangis
* Kondisional disjunctive
contoh: HP merupakan kebutuhan primer atu sekunder?
BJ Habibi seorang profesor atau ilmuwan
3. Kualitas, dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
- Possitive/ affirmative: proposisi dimana predikatnya membenarkan subjeknya
- Negative: predikatnya tidak mendukung subjeknya
4. Kuantitatif, dibagi menjadi 1 bagian yaitu
-Universal: dimana predikat mendukung atau melengkapi semua
1. Bentuk, dari aspek bentuk proposisi dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
- Tunggal: Proposisi yang memiliki 1 subyek dan 1 predikat
contoh: Kakak menari, Ayah memancing
- Majemuk: proposisi yang memiliki 1 subjek dan lebih dari 2 predikat
contoh: Kakak belajar menari dan menyanyi, Ibu memasak dan mencuci pakaian
2. Sifat, dari aspek sifat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:
- Kategorial: Proposisi dimana hub antara subjek dan predikat tidak memerlukan syarat apapun
contoh: semua ruangan disini berwarna putih, semua kursi disini berwarna coklat
- Kondisional: Proposisi dimana hubungan antara subjek dan predikat memerlukan syarat tertentu, dari aspek kondisional ini pun dibagi menjadi 2 bagian yaitu
* Kondisional hipotesis
contoh: jika saya lulus, orangtua saya senang; jika tidak diberi permen, adik menangis
* Kondisional disjunctive
contoh: HP merupakan kebutuhan primer atu sekunder?
BJ Habibi seorang profesor atau ilmuwan
3. Kualitas, dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
- Possitive/ affirmative: proposisi dimana predikatnya membenarkan subjeknya
- Negative: predikatnya tidak mendukung subjeknya
4. Kuantitatif, dibagi menjadi 1 bagian yaitu
-Universal: dimana predikat mendukung atau melengkapi semua
Langganan:
Postingan (Atom)